5 Simple Statements About IKN Explained
5 Simple Statements About IKN Explained
Blog Article
Saya mencicipi air dari fasilitas faucet water itu. Airnya jernih dan tak berbau. Rasanya juga layaknya air biasanya saja - seperti minum dari air keran yang sudah dimasak. Bedanya, saya tak perlu repot-repot untuk memasak air keran ini.
Jakarta’s spot from the northern coastal location of Java Island, with soil shaped from alluvial river deposits, exacerbates compaction and land subsidence, with groundwater concentrations declining 7.
The relocation proposal kept currently being reviewed for many years until the presidency of Susilo Bambang Yudhoyono who supported The concept to produce a new political and administrative centre of Indonesia resulting from Jakarta's environmental and overpopulation problems.[22][23]
Di balik pengunduran diri Kepala Otorita IKN, apa saja masalah yang dianggap belum tuntas dalam proyek ambisius ibu kota baru?
Bagaimana rasanya hidup di sekitar pembangunan megaproyek yang akan menjadi warisan Presiden Jokowi ini?
Namun nyatanya, Titin telah diminta untuk pindah dan ditawarkan uang ganti rugi. Dia menolak tawaran itu hingga bersengketa di pengadilan.
Persoalannya, pesantren ini sebenarnya tidak memiliki sumber air bersih untuk menopang kebutuhan tersebut. Setiap hari, mereka harus membeli air untuk kebutuhan mandi cuci kakus seharga Rp350.000 hingga Rp450.000 for every tangki. Itu belum termasuk kebutuhan untuk air minum yang juga harus dibeli.
Apalagi, Titin juga telah merasakan dampak ekonomi dari kehadiran IKN karena menyewakan kamar-kamar kontrakan untuk para pekerja proyek.
Soal ini, Danis Sumadilaga mengatakan bahwa sebelum pembangunan IKN, sudah ada PDAM yang menyediakan air bersih untuk warga - namun tak semua rumah tersambung.
Pemerintah dinilai melakukan spekulasi dengan memulai pembangunan menggunakan APBN karena belum tentu ke depannya swasta akan tertarik.
Pembangunan IKN tahap pertama sudah dimulai dengan menggunakan dana dari APBN, dan akan berlangsung hingga 2024.
Company consultants also generally help the realization of The federal government’s expectations by assisting regional and overseas investors as financial investment gateways and might enter the Indonesian market place.
Nusantara was decided on IKN as the official name for the new cash metropolis of Indonesia to embody the national geopolitical eyesight called Wawasan Nusantara (lit. 'Nusantara Vision'; or 'Vision from the Indonesian archipelago'). Furthermore, it displays the nation's status being an archipelagic condition.
Ia pun mengajak pihak swasta agar tidak ragu berinvestasi di IKN, meskipun dunia sedang dibayangi ancaman resesi.